WhatsApp Blast Gratis

 

Konten Sosial Media Bukanlah Standar Hidup

Apakah Anda banyak menghabiskan waktu untuk melihat konten-konten di sosial media seperti Tiktok, Instagram, Facebook dan lain sebagainya?

Apakah pengetahuan Anda bertambah atau pikiran Anda menilai berbagai hal jadi berubah?

Misal :
Perpisahan sepasang kekasih terjadi karena adanya faktor berbagai hal. Seperti : harusnya ada rasa nyaman hingga materi harus terpenuhi.
Dan hingga Anda berpikir bahwa kekayaan adalah salah satu faktor utama yang membuat pasangan Anda bertahan untuk membuat sepasang kekasih untuk tetap bertahan.

Wait,
Coba putar kembali ingatan Anda, apakah pernah Anda berpikir bahwa sebenarnya kesetiaan tetap ada karena adanya rasa cinta?

Pernah kan Anda berpikir demikian?

Apa yang membuat Anda berpikir bahwa kekayaan adalah salah satu faktor kunci utama dalam mempertahankan kesetiaan?

Karena : apa yang Anda baca dan lihat akan merubah Anda.

Pernahkah Anda mendengar pribahasa:

"Kapal tenggelam bukan karena air yang mengelilinginya. Tapi karena air yang masuk kedalam kapal itu".

Itu kenapa banyak orang yang pemikirannya berubah karena konten-konten di media sosial.

Memang banyak hal juga yang membuat pikiran kita akan ilmu pengetahuan atau berbagai hal kita bertambah.

Memang tidak semua negatif, tapi cukup banyak yang negatif.

Tergantung bagaimana kita menyikapinya.

Bagaimana pengaruh media sosial terhadap kehidupan?

Selain merubah pemikiran orang, dampak negatif dari media sosial adalah menjauhkan orang-orang yang sudah dekat dan sebaliknya, interaksi secara tatap muka cenderung menurun, membuat orang-orang menjadi kecanduan terhadap internet, menimbulkan konflik, masalah privasi, rentan terhadap pengaruh buruk orang lain.
Selain menurunkan kemampuan sosial dan mengurangi hubungan tatap muka, dampak negatif lainnya adalah :

• Cyberbullying. Seperti isi komentar yang berisi hinaan atau cacian.
• Bocornya informasi personal. Mungkin bermaksud iseng membuka hal personal di medsos tapi ini bisa berakibat fatal.
• Body image yang buruk. Cantik, langsing, sixpack atau hal menarik secara fisik menjadi acuan.
• Membandingkan diri dengan orang lain. Dan tidak "be yourself".
• Mengalami gangguan tidur karena kecanduan bermain gadget.
• Gila 'likes' dan mengakibatkan penyakit mental fatal yang disebut dengan Narcissistic Personality Disorder (Narsistik). Baca : Gangguan kepribadian narsistik atau Narcissistic Personality Disorder (NPD) adalah gangguan mental.
• Fomo dan selalu ingin mengikuti trend terupdate.
• Depresi dan kecemasan dan lain sebagainya.


Mengapa kita harus bijak dan berhati hati dalam menggunakan media sosial?

Selain menjadi sumber kebahagiaan, sosial media juga bisa menjadi sumber ketidak bahagiaan. Hal ini biasanya terjadi akibat melihat postingan orang lain yang membuat kita merasa tidak mampu untuk melakukan hal-hal yang bisa orang lain lakukan. Sehingga hal ini dapat membuat diri kita cemas dan depresi.

Bagaimana cara bijak dalam menggunakan media sosial dengan baik dan bertanggung jawab?

Sebenarnya kita dapat melindungi diri dengan mengikuti beberapa tips diantaranya:
• Menggunakan media sosial sesuai dengan kebutuhan.
• Menjaga sikap dan etika dalam berinteraksi dengan pengguna lain.
• Menyaring informasi yang didapat.
• Menghindari akun-akun provokatif.
• Memaksimalkan manfaat penggunaan media sosial.


Ingat, tidak semua yang kita lihat dan kita baca itu benar.

Mari bijak dalam menggunakan media sosial.

Semoga bermanfaat.
Lebih baru Lebih lama

Lihat juga:

WhatsApp Blast Gratis