WhatsApp Blast Gratis

 

Scapegoat (Kambing Hitam)

Apabila Anda pernah mengalami hal yang tidak menggembirakan seperti di salahkan untuk hal yang tidak Anda lakukan, berarti Anda dikambing-hitamkan (Scapegoat) oleh pihak lain.


Apa yang dimaksud dengan Scapegoating?

(mengkambing-hitamkan) adalah perilaku menyalahkan orang lain atas. kesalahan diri sendiri.


Misal : Anda berada didalam satu kelompok yang mengandung politik negatif (politik kantor ataupun politik sosial negatif) dan menyalahkan Anda untuk sesuatu yang tidak terkait langsung dengan Anda. Nah itu dilakukan (oleh pihak yang Anda kenal) berusaha mendapatkan sesuatu di luar kontrol mereka (dan berusaha melepaskan tanggung jawab masalah), sehingga orang tersebut harus menjatuhkan Anda..


Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan hal itu terjadi, beberapa di antaranya :

• Anda terlalu baik (terlihat luar),

• Anda terlalu menonjol,

• Anda memiliki sejarah kurang menyenangkan dengan pihak/orang tersebut (orang tersebut dendam),

• Anda memiliki kelebihan dari pada pihak/orang tersebut,

• dan berbagai hal lainnya.


Umumnya, untuk pihak/orang yang ceroboh telah mengkambinghitamkan Anda bisa Anda lawan dengan cara 48 Hukum Kekuasaan yang ditulis oleh Robert Greene. Anda bisa membacanya di halaman : https://www.rantausimatupang.com/2023/07/48-hukum-kekuasaan.html


Tapi jika Anda ingin bersabar, Anda bisa berdoa dan meminta jalan agar tanpa melawan tapi Anda bisa mengalahkan dengan cara yang baik.


Ingat : Karma doest exist! !


Kembali lagi kita membahas mengenai Scapegoat atau "Kambing Hitam) yang menjadi pembahasan di artikel ini.


Istilah "kambing hitam" memiliki sejarah panjang dan kompleks, dengan berbagai makna.


Sebenarnya dari mana ada majas atau sebutan "kambing hitam" berasal? Kenapa harus "kambing hitam"? Kenapa bukan "kelinci putih" atau sebutan lainnya?


Asal-usul sebutan "kambing hitam".

Istilah "scapegoat" atau kambing hitam - yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan warna hitam - adalah akibat kekeliruan terjemahan oleh William Tyndale (sekitar 1530). Anda bisa membacanya secara garis besarnya yang tertuang di penjelasan yang ada dibawah ini.


Kenapa ada istilah kambing hitam?

Tyndale menciptakan kata kambing hitam untuk menggambarkan makhluk yang menanggung dosa. Ia menafsirkan kata Ibrani 'azazel' sebagai 'ez ozel' atau kambing yang pergi atau melarikan diri.


Istilah "kambing hitam" memiliki sejarah panjang dan menarik, dengan akarnya tertanam dalam ritual keagamaan dan praktik budaya kuno.Berikut adalah beberapa asal usul utama:


1. Ritual Pengorbanan:

• Dalam tradisi Yudaisme, pada Hari Pendamaian (Yom Kippur), dua ekor kambing dipersembahkan. Satu kambing dikorbankan untuk Tuhan, sedangkan yang lain, kambing hitam, dibebani dosa-dosa umat dan dilepaskan ke padang gurun (Imamat 16:1-28). Ritual ini melambangkan penyucian dan pemurnian komunitas dari dosa.

• Tradisi serupa dijumpai dalam berbagai budaya kuno, seperti Mesir, Yunani, dan Romawi, di mana hewan, termasuk kambing, dikorbankan untuk menenangkan dewa-dewi atau untuk menanggung dosa dan kesialan.

• Ritual ini melambangkan transfer dosa dan kesucian, dan kambing yang diusir dianggap sebagai "kambing hitam" yang menanggung beban dosa-dosa komunitas.


2. Etimologi:

• Kata "kambing hitam" dalam bahasa Inggris, "scapegoat", berasal dari dua kata: "scape" (melarikan diri) dan "goat" (kambing).

• Kata "scape" berasal dari kata Ibrani "azazel", yang merujuk pada kambing yang diusir dalam ritual Yom Kippur.

• Kata "goat" dipilih karena kambing sering dikaitkan dengan dosa dan kejahatan dalam berbagai budaya.


3. Perumpamaan:

Bahasa Inggris: Istilah "scapegoat" (kambing hitam) pertama kali muncul dalam bahasa Inggris pada tahun 1530-an dalam terjemahan Alkitab karya William Tyndale. Tyndale menerjemahkan kata Ibrani "azazel" sebagai "scapegoat", yang kemudian menjadi idiom populer.

Bahasa Indonesia: Dalam bahasa Indonesia, "kambing hitam" digunakan untuk menggambarkan orang atau sesuatu yang disalahkan atas kesalahan orang lain. Istilah ini sering digunakan dalam konteks politik dan sosial.


4. Sastra dan Fiksi:

• Penggunaan istilah "kambing hitam" dalam literatur dapat ditelusuri kembali ke karya-karya klasik seperti tragedi Yunani. Dalam drama "Oedipus Rex", misalnya, Oedipus ditakdirkan untuk menanggung dosa ayahnya dan menjadi kambing hitam atas tragedi Thebes.

• Penggunaan metafora "kambing hitam" untuk menggambarkan orang yang disalahkan atas kesalahan orang lain juga banyak dijumpai dalam literatur modern, seperti novel "The Scarlet Letter" karya Nathaniel Hawthorne.


5. Psikologi:

Dalam psikologi, konsep "kambing hitam" dikaitkan dengan mekanisme pertahanan diri. Ketika individu atau kelompok menghadapi situasi yang penuh tekanan atau mengancam, mereka mungkin mencari seseorang atau sesuatu untuk disalahkan. Orang atau kelompok ini kemudian menjadi "kambing hitam" yang menanggung beban kesalahan dan kemarahan.


6. Politik:

Istilah "kambing hitam" juga sering digunakan dalam konteks politik untuk menggambarkan individu atau kelompok yang dijadikan sasaran kritik dan menyalahkan atas masalah atau kegagalan. Politikus dan pemimpin sering menggunakan strategi ini untuk mengalihkan perhatian dari kesalahan mereka sendiri dan untuk menyatukan basis pendukung mereka.


Istilah "kambing hitam" memiliki sejarah panjang dan kompleks, dengan akarnya tertanam dalam ritual keagamaan, praktik budaya, sastra, psikologi, dan politik. Penggunaan istilah ini terus berlanjut hingga saat ini, dan sering kali digunakan untuk menggambarkan situasi di mana seseorang atau sesuatu disalahkan atas kesalahan orang lain.

Sebutan "kambing hitam" memiliki sejarah panjang dan kompleks yang terkait dengan ritual keagamaan kuno. Penggunaan modernnya sering kali bersifat konotatif dan negatif, dan dapat menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan. Penting untuk menggunakan istilah ini dengan hati-hati dan mempertimbangkan dampaknya terhadap individu dan kelompok yang terlibat.


Apakah Anda pernah menjadi "kambing hitam"? Atau bahkan Anda sering menjadikan orang lain menjadi "kambing hitam"?


Karma doest exist!

Lebih baru Lebih lama

Lihat juga:

WhatsApp Blast Gratis