WhatsApp Blast Gratis

 

Decision Fatigue, jebakan mengambil keputusan di saat kita lelah.

Decision fatigue atau yang bisa diterjemahkan menjadi kelelahan keputusan adalah istilah yang menggambarkan kondisi ketika seseorang merasa lelah, terbebani, atau stres akibat harus mengambil sesuatu keputusan atau banyak keputusan, baik yang besar maupun kecil, dalam waktu yang berdekatan. Akibatnya, kualitas keputusan yang mereka buat bisa menurun.


Dulu waktu kecil, Anda pernah nggak nanya sesuatu ke orang tua Anda, lalu mereka bilang : "Ehmm yaudah deh bebas gimana kamu aja nak".


Dimana kondisinya saat itu adalah orang tua Anda baru aja pulang kerja. Lelah dan capek.


Nah pada kondisi itulah orang tua Anda mengalami kondisi namanya "Decision Fatigue".


Jadi singkatnya, Decision Fatigue adalah kondisi ketika kita itu udah lelah banget buat ambil keputusan.


Decision fatigue adalah sebuah kondisi dimana seseorang merasa kelelahan karena harus membuat banyak keputusan. Banyaknya keputusan yang harus dibuat juga dapat menyebabkan kemampuan seseorang dalam membuat keputusan menurun, baik keputusan sederhana maupun keputusan yang besar.


Makanya ketika seseorang sedang ada di momen Decision Fatigue, ketika dimintain buat ambil keputusan dia bakal cenderung respon:


๐Ÿ—ฃ️ "Ah liat gimana ntar aja deh"

๐Ÿ—ฃ️ "Aku sih ngikut, gimana kamu aja"

๐Ÿ—ฃ️ "Kayaknya pilih yang ini aja (pilihannya ngasal)"

๐Ÿ—ฃ️ "Ehmmm gatau ya, aku kasih jawaban besok aja"

๐Ÿ—ฃ️ "Wah apa yaa.... (berusaha meladeni tapi dia udah capek)

• dst....


Yang dimaksud diatas adalah ada obrolan ringan bukan tentang nikah ataupun pilih rumah.


Obrolan ringan seperti :


• Besok mau pergi kemana?

• Rencana besok makan apa?

• Ini ada baju bagus lebih mending beli yang model A atau B?


Jadi bisa sesimpel keputusan- keputusan kecil kok.


Makanya kita liat kan, kebanyakan orang yang livestreaming entah baju, tas, atau mungkin brand lainnya itu di malam hari.


Kenapa?


Karena logic pada saat decision fatigue itu lagi lemah banget. Makanya sangat rawan pembelian impulsif atau bahkan "ngasal".


Kenapa Decision Fatique bisa sering dialami??


Nah, sebenarnya ada beberapa gejala yang muncul sehingga keputusan yang diambil bisa saat tubuh merasa lelah.


Gejala decision fatigue:


• Suka menunda-nunda: Anda mungkin enggan membuat keputusan dan membenamkan diri dalam aktivitas lain untuk menghindari tanggung jawab memilih.

• Impulsif: Sebaliknya, Anda juga bisa terjerumus ke dalam pengambilan keputusan gegabah tanpa banyak pertimbangan karena energi mental sudah terkuras.

• Sulit fokus: Konsentrasi menurun sehingga sulit menganalisis informasi dengan seksama dan menimbang-nimbang opsi dengan baik.

• Penurunan kreativitas: Kemampuan memunculkan ide dan solusi alternatif menjadi terbatas.

• Mudah terpengaruh: Anda cenderung mengikuti saran orang lain atau tergoda oleh opsi yang pertama muncul tanpa menggali lebih dalam.


Bagaimana jika keputusan yang diambil saat tubuh lelah terjadi?


Dampak decision fatigue:


• Keputusan yang kurang optimal: Pilihan yang dibuat mungkin tidak sesuai dengan keinginan atau kebutuhan sebenarnya, bahkan berisiko merugikan.

• Penurunan produktivitas: Kemampuan bekerja menurun karena mudah terdistraksi dan sulit menyelesaikan tugas.

• Stres dan ketegangan: Kondisi lelah dan terbebani keputusan bisa meningkatkan tingkat stres dan memicu gejala kecemasan.


Trus apa yang kita lakukan ketika lagi decision fatigue, trus kita harus ambil keputusan?

Berikut adalah tips untuk yang sering mengalami decision Fatique.


Menanggulangi decision fatigue:


• Minimalisir pilihan: Batasi jumlah opsi yang harus dipertimbangkan dengan menyederhanakan situasi atau menentukan kriteria pemilihan yang jelas.

• Ambil istirahat: Beri jeda pada diri sendiri untuk memulihkan energi mental dan fokus sebelum membuat keputusan penting.

• Delegasi tugas: Jika memungkinkan, bagikan tanggung jawab pengambilan keputusan dengan orang lain.

• Rutinitas penguat: Ciptakan kebiasaan sehat seperti olahraga atau meditasi untuk meningkatkan daya tahan mental dan mengurangi stres.

• Evaluasi prioritas: Identifikasi keputusan mana yang paling penting dan mendesak, lalu fokuskan energi Anda pada yang benar-benar butuh keputusan.

• Jangan terlalu percaya kepada orang yang menyarankan keputusan dan orang tersebut juga yang menanyakan keputusan apa yang ingin Anda ambil. Hati-hati jebakan.

• Jangan tergesa-gesa mengambil keputusan. Pikirkan secara matang.


Semoga penjelasan ini membantu Anda memahami pengertian dan dampak decision fatigue. Ingatlah untuk memperhatikan kondisi mental Anda dan atasi kelelahan keputusan agar tidak berdampak negatif atas keputusan yang diambil.

Jangan lewatkan artikel menarik yang terkait "menundukkan lawan" di 48 Hukum Kekuasaan : https://www.rantausimatupang.com/2023/07/48-hukum-kekuasaan.html

Dan juga kaitannya dengan artikel  "Seni Perang Sun Tzu dan 36 Strategi" di : https://www.rantausimatupang.com/2023/08/seni-perang-sun-tzu-dan-36-strategi.html


Semoga bermanfaat ya.


Literatur:

https://vt.tiktok.com/ZSNtNqNH9/

https://www.akseleran.co.id/blog/decision-fatigue-adalah/#:~:text=Decision%20fatigue%20adalah%20sebuah%20kondisi,sederhana%20maupun%20keputusan%20yang%20besar.

Lebih baru Lebih lama

Lihat juga:

WhatsApp Blast Gratis