WhatsApp Blast Gratis

 

Pick Me, apapun dilakukan demi pengakuan.

Belakang ini sering muncul di beranda media sosial kita mengenai "Pick Me". Istilah "Pick Me" ini mengartikan mengenai seseorang yang berusaha membedakan dirinya dengan kaumnya ataupun orang yang setara dengan dia. Orang tersebut melakukan itu agar bisa di notice (diperhatikan) oleh seseorang atau kaum lainnya dengan cara caper atau cari perhatian dengan berbagai cara. Biasanya sering sekali dengan merendahkan orang yang sekaum dengan dia.


Tanpa bermaksud membedakan gender atau jenis kelamin, di media sosial sosial ini sering didominasi oleh kaum hawa. Oleh karena itu istilah "Pick Me" tidak lagi terdengar hanya dengan sebutan "Pick Me", tapi sering kita temui dengan istilah "pick me girl"**.


"Pick me girl" adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang, biasanya perempuan, yang memiliki karakteristik tertentu. Ada beberapa interpretasi dari istilah ini, tergantung pada konteksnya:


1. Keinginan kuat untuk diterima: Secara umum, "pick me girl" dipahami sebagai seseorang yang memiliki keinginan kuat untuk diterima dalam suatu kelompok sosial. Mereka secara sadar atau tidak sadar akan melakukan apapun agar bisa masuk ke dalam kelompok tersebut dan mempertahankan posisi mereka. Ini bisa bermanifestasi dalam berbagai cara, seperti:


• Meninggikan diri sendiri: "Pick me girl" mungkin merendahkan diri mereka sendiri untuk diterima, misalnya dengan mengatakan "Aku tidak pandai make-up seperti kalian" atau "Aku senang bergaul dengan pria karena mereka lebih seru dibanding wanita."

• Meninggikan kelompok lain: Mereka mungkin juga meremehkan kelompok lain untuk menonjolkan keunikannya, misalnya dengan berkomentar negatif tentang hobi atau minat tertentu yang populer di antara teman-temannya.

• Melakukan apa yang disukai orang lain: Mereka bisa saja mengabaikan preferensi sendiri dan meniru apa yang disukai orang lain dalam kelompok, bahkan jika itu tidak sesuai dengan diri mereka.


2. Menarik perhatian laki-laki: Dalam beberapa konteks, "pick me girl" juga digunakan untuk menggambarkan seseorang yang berusaha keras untuk menarik perhatian laki-laki, biasanya dengan cara:


• Menonjolkan perbedaan dari perempuan lain: Mereka mungkin menekankan bahwa mereka "tidak seperti perempuan lain" dalam hal selera, hobi, atau kepribadian, berharap ini akan membuat mereka lebih menarik.

• Menghina perempuan lain: Mereka mungkin merendahkan perempuan lain, seperti dengan menyebut mereka "drama" atau "mencari perhatian," untuk membuat diri mereka terlihat lebih baik di mata laki-laki.

• Mencari validasi dari laki-laki: Mereka sangat bergantung pada pujian dan validasi dari laki-laki untuk merasa percaya diri dan diterima.


**Penting untuk dicatat bahwa istilah "pick me girl" sering dipandang negatif, karena bisa menggambarkan seseorang yang tidak autentik, manipulatif, dan merendahkan diri sendiri atau orang lain. Namun, juga penting untuk memahami bahwa perilaku ini bisa berasal dari rasa tidak aman, kebutuhan akan penerimaan, atau tekanan sosial.


Pick me girl ini hampir mirip dengan Narcissistic Personality Disorder (NPD) atau gangguan mental serius (baca di artikel :  https://www.rantausimatupang.com/2023/07/narcissistic-personality-disorder-npd.html , tapi kondisinya sebenarnya berbeda.


Ingat bahwa ini hanyalah interpretasi umum dari istilah "pick me girl." Makna pastinya bisa tergantung pada konteks penggunaannya dan perspektif individu.


Penyebab munculnya perilaku "pick me girl" bisa berasal dari faktor internal maupun eksternal. Berikut beberapa di antaranya:


Internal:


• Internalized misogyny: Ini adalah kondisi di mana seseorang secara tidak sadar menyerap dan mendukung stereotip negatif dan prasangka terhadap wanita. Akibatnya, mereka cenderung merendahkan dan mengkritik wanita lain, termasuk teman atau kerabat, untuk terlihat lebih baik di mata pria atau lingkungan sekitar.

• Kebutuhan validasi eksternal: "Pick me girl" sering bergantung pada persetujuan dan pujian dari orang lain, terutama dari lawan jenis. Perilaku mereka didorong oleh kebutuhan untuk dicintai dan diterima, yang mereka wujudkan dengan berusaha "tidak seperti" wanita lain dan sesuai dengan apa yang mereka pikir diinginkan pria.

• Harga diri yang rapuh: Perilaku "pick me girl" bisa menjadi mekanisme kompensasi untuk menutupi rasa insecure dan ketidakpercayaan diri. Dengan menunjukkan diri berbeda dan "lebih baik" dari wanita lain, mereka mungkin berusaha meyakinkan diri sendiri dan orang lain bahwa mereka layak dicintai.

• Ketakutan kesendirian dan ditolak: "Pick me girl" mungkin takut dikucilkan atau ditinggalkan, sehingga mereka berusaha keras untuk menyenangkan orang lain dan menghindari konflik. Perilaku mereka bisa dianggap sebagai upaya untuk "membeli" rasa aman dan diterima dalam lingkungan sosial.


Eksternal:


• Lingkungan keluarga: Tumbuh dalam keluarga yang kritis atau kompetitif dapat memicu internalized misogyny dan kebutuhan untuk bersaing dengan wanita lain.

• Media dan budaya pop: Penggambaran stereotip wanita di media dan budaya pop dapat memperkuat persepsi negatif tentang wanita dan mendorong perilaku "pick me girl" sebagai cara untuk bersinar di mata pria.

• Pengalaman negatif personal: Trauma atau pengalaman negatif di masa lalu, seperti pelecehan seksual atau bullying, dapat menurunkan harga diri dan kepercayaan diri seseorang, sehingga mereka mencari validasi eksternal melalui perilaku "pick me girl".


Penting diingat bahwa label "pick me girl" bukanlah diagnosis klinis, dan perilaku ini bisa merupakan spektrum. Beberapa orang mungkin menunjukkan beberapa kecenderungan tanpa memenuhi kriteria sepenuhnya. Jika Anda merasa khawatir tentang perilaku sendiri atau orang lain, berkonsultasi dengan psikolog untuk mendapatkan pemahaman dan dukungan yang lebih baik.


Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Lebih baru Lebih lama

Lihat juga:

WhatsApp Blast Gratis